Pojok Ilmu

Disinah kita dapat menambah serta bertukar informasi

Cari Blog Ini

Sabtu, 20 Maret 2010

Dampak Handphone




Handphone kini bukan lagi sekadar alat untuk berkomunikasi saja tetapi juga sebagai gaya hidup, penampilan, serta tren. Perkembangan teknologi yang terdapat pada handphone begitu menakjubkan menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya terutama terhadap remaja.
Handphone semakin memanjakan kita dengan berbagai teknolgi yang diterapkan. Dan semakin beragam pula cara-cara memanfaatkan fasilitas yang semakin canggih. Namun disamping menfaat handphone yang begitu banyak tersimpan pula sejuta dampak yang sangat berbahaya dari handphone. Tergantung kita yang menggunakan, maka gunakanlah handphone seperlunya saja. Sekarang ini para ilmuwan dunia sedang gencarnya melakukan penelitian tentang dampak handphone, terutama sinyal handphone.
Selanjutnya akan saya jelaskan uraian singkat mengenai penelitian terbaru mengenai hanphone dan kebiasaan buruk yang biasa kita lakukan yang sebenarnya cukup berbahaya…..

Dapat kita ketahui dari penelitian para ilmuwan tentang bahayanya penggunaan handphone. Pakar AS menuturkan, bahwa kita semestinya mengindari 6 kebiasaan buruk pemakaian handphone dan ada 8 jenis pengguna handphone yang sebaiknya dihindari. Sebuah riset medis terbaru AS menunjukkan, bahwa laki-laki yang menggunakan handphone lebih dari 4 jam setiap hari, bukan saja sel maninya kurang dari 40% dibanding laki-laki yang persentase pemakaian handphone-nya lebih rendah, bahkan mutu sel maninya juga kurang,sehingga kemampuan memiliki anak juga menurun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika kita mengaktifkan handphone, handphone akan menghantar gelombang radio ke pusat handphone dan gelombang radio manapun juga sedikit banyak akan terserap oleh tubuh yang berdampak buruk terhadap kesehatan kita. Proses ini disebut radiasi handphone. Meskipun masih berdebat tentang hal ini, tapi dalam percobaan binatang sudah terbukti bahwa gelombang mikro berpengaruh terhadap organ yang semakin banyak mengandung kadar air maka kerusakannya semakin besar.
Wakil profesor dari Lembaga Penelitian Komunikasi Radio Universitas Jiaton, Shanghai yakni Qian Liangyi menuturkan, bahwa handphone adalah suatu alat peluncur sinyal yang memiliki daya tertentu daya terbesar sekitar 1 watt lebih. Namun karena handphone kerap didekatkan dengan bagian otak yaitu telinga, maka waspada terhadap dampak radiasi yang tertimbun dari hari ke hari.
Pakar terkait menunjukkan 6 kebiasaan buruk pemakaian handphone yang merugikan kesehatan itu meliputi :
Menggantungkan handphone dileher atau pinggang.
Bagi mereka yang Arrhytmia (tidak ada irama jantung), fungsi jantung tidak sempurna sebaiknya tidak menggantungkan handphone di dada. Jika handphone digantung di bagian pinggang atau sisi perut mungkin akan mempegaruhi fungsi kesuburan. Cara yang lebih aman dan sehat adalah simpan dalam tas yang dibawa serta.
Menempelkan handphone di telinga ketika menelepon.
Ketika menelepon dan belum tersambung, radiasi akan bertambah kuat, maka sebaiknya jauhkan handphone dari bagian kepala, selang 5 detik kemudian baru dihubungai kembali.
Sinyal handphone semakin lemah ketika menempel di telinga.
Berdasarkan prinsip kerja handphone, dalam keadaan sinyal yang agak lemah, handphone akan meningkatkan daya luncur gelombang elektromagnetnya secara otomatis, sehingga intensitas radiasi bertambah kuat. Dengan menempelkan ke telinga, maka radiasi yang dialami bagian kepala akan berlipat ganda.
Percakapan handphone terlalu lama.
Para ahli menyarankan, tidak baik berhubungan telepon terlalu lama, jika memamg demikian bisa mempertimbangkan memakai telepon tetap atau memeakai alat pendengar, jika terpaksa harus berhubungan dengan handphone dalam jangka waktu lama juga harus mendengar secara bergantian di kiri dan kanan telinga 1-2 menit.
Sembunyi di sudut tembok dan bisik-bisik menerima telepon rahasia.
Dengan bersembunyi di sudut bangunan dalam kondisi umum, penutupan sinyal di sudut bangunan tidak begitu baik, sehingga dengan demikian dapat meyababkan daya radiasi handphone dalm sudut tertentu bertambah besar.
Mondar-mandir (selalu bergerak).
Sejumlah orang tanpa sadar suka berjalan perlahan ketika menelepon, selalu bergerak kesana kemari, namun tidak sadar bahwa menggerakkan posisi dapat menyababkan ketidakstabilan sinyal yang diterima, dengan demikian menyebabkan terjadinya luncuran daya tinggi dalam waktu singkat yag tidak diperlukan.
Selain itu, 8 tipe orang berikut ini sebaiknya mengurangi pemakaian handphone:
1.Penyakit epilepsi
2.Jantung
3.Lemah saraf parah
4.Katarak
5. Diabetes
6. Wanita hamil dan menyusui
7.Anak-anak
8.Orang tua berusia lebih dari 60 tahun


Sinyal Handphone Bagi Otak
Berhati-hatilah dengan pesawat telefon seluler Anda. Emisi sinyal telefon seluler ternyata bisa merangsang bagian korteks otak yang paling dekat dengan pesawat telefon itu. Pengaruh handphone pada otak dan hubungannya dengan kanker.
Hampir dua miliar orang di seluruh dunia sudah menggunakan handphone. Dari jumlah tersebut lebih dari 500 juta menggunakan jenis yang memancarkan medan elektromagnetik yang dikenal sebagai GSM (Global System for Mobile Communication). Boleh dikatakan, penggunaan EMF (frekuensi elektromagnetik) dalam jangka waktu lama dan kontinu berkaitan dengan penggunaan handphone dalam kehidupan sehari-hari mungkin akan memicu risiko atau bahkan manfaat bagi penderita sakit otak.
Sebenarnya, studi medis mengenai penggunaan handphone dan pengaruhnya pada otak telah memberi hasil beragam. Tahun lalu para peneliti Swedia menemukan penggunaan handphone dalam jangka waktu lama akan meningkatkan risiko tumor otak. Namun, studi ini dimentahkan empat operator handphone Jepang yang tak menemukan bukti bahwa gelombang radio dari handphone bisa membahayakan sel atau DNA.
Hal yang sama juga dikeluarkan Dewan Kesehatan Belanda yang menganalisis beberapa studi dan tak menemukan bukti bahwa radiasi dari telefon seluler berbahaya bagi otak. Semuanya masih serba kontroversi.
Namun ada pula yang beranggapan lain Bukti paling anyar diperoleh periset di Pusat Penelitian Kanker London yang didukung 3 universitas ternama Inggris. Mereka membandingkan pemakaian ponsel pada 966 orang yang didiagnosa mengidap kanker otak dengan 1,716 orang pengguna ponsel yang dinyatakan sehat.
Riset dilakukan selama 4 tahun, dengan mengambil sampel dari 13 negara. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada risiko kanker otak pada pemakai ponsel, meskipun mereka sangat sering menggunakan ponsel tanpa batas waktu sekalipun.
"Secara umum, kami menemukan bahwa tidak ada resiko peningkatan resiko kanker otak yang diakibatkan dari pemakaian telepon seluler dalam jangka waktu yang panjang, baik dari lamanya durasi telepon atau banyaknya panggilan yang dilakukan," ujar Profesor Patricia McKinney dari Universitas Leeds.
Dia menambahkan bahwa hasil riset tersebut konsisten dengan hasil studi yang sudah terlebih dahulu dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa. Sampai saat ini, sudah lebih dari 4,000 kasus kanker otak di Inggris serta 20,000 kasus di Amerika Serikat yang didiagnosis setiap tahunnya. Namun tidak ada satupun yang membuktikan bahwa pemakaian ponsel bisa menyebabkan sakit kepala, kanker otak, atau penyakit lainnya.
Periset juga menguji beberapa kelompok kecil untuk mengetahui kemampuan mengingat pemakai ponsel. Kemampuan mengingat ini disebut sebagai "recall bias." Penderita kanker otak ternyata masih memiliki kemampuan mengingat yang baik, dan hasil pengujian menunjukkan kedua kelompok yang diteliti mempunyai kesamaan. Terbukti melalui riset ini pemakaian ponsel tidak menyebabkan efek "recall bias."
McKinney bersama para ilmuwan lain dari Universitas Leeds, Manchester serta Nottingham juga menemukan bukti bahwa tidak ada hubungan antara sisi kepala yang tumbuh kanker otak dan sisi kepala lain pada penderita kanker otak saat mereka menggunakan ponsel untuk berbicara.
Penemuan itu didukung oleh kelompok ilmuwan di National Radiological Protection Board yang pernah meneliti efek gelombang frekuensi radio dalam ponsel. Mereka memastikan tidak adanya bukti mengenai pengaruh sinyal ponsel terhadap kesehatan. "Bukti-bukti yang ada tidak mendukung rumor ponsel penyebab kanker, begitu juga penyakit lain," kata juru bicaranya dalam sebuah laporan penelitian.
Namun demikian, alangkah lebih bijaksana jika para pengguna handphone lebih mengedepankan sikap hati-hati dan tak berlebihan. Gunakanlah handphone sesuai kebutuhan.

0 komentar:

Posting Komentar

Snap Shots

Get Free Shots from Snap.com

Nyok Ngomong

ShoutMix chat widget